Kamis, 30 Juni 2016

ANEMIA MENURUT MORFOLOGI

Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal jumlah SDM, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cells (hematokrit) per 100ml darah. Klasifikasi anemia dibagi atas 2 yaitu : menurut factor-faktor morfologiknya dan menurut etiologinya.

Menurut morfologiknya, anemia didasrkan atas bentuk dan warna dari sel darah merah seperti makro- dan mikro- menuunjukkan ukuran dari sel sedangkan hipo- dan hyper- menunjukkan warna dari sel. Anemia normokromik normositik merupakan anemia dengan ukuran dan warna yang normal dikarenakan MCH dan MCV dari sel ini normal. Anemia ini disebabkan oleh kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik yang meliputi infeksi, gangguan endokrik ,  dan gangguan sumsum tulang.

Mikrositik hipokrom merupakan anemia dimana ukuran dari sel darah merah lebih kecil dari normalnya dan warna dari sel lebih pucat dari normalnya dikarenakan terjadi penurunan MCV dan MCH. Anemia ini disebabkan oleh kekurangan zat besi, keadaan sideroblastik, kehilangan darah kronik, gangguan sintesis globin seperti pada thalasemia.


Makrositik normokromik adalah sel darah merah yang mana memiliki ukuran lebih besar dari ukuran normalnya, warna dari sel ini normal karena konsentrasi hemoglobin dalam selnya normal (MCV meninggkat; MCH normal). Keadaan ini dapat ditemukan pada defisiensi vitamin B12 atau asam folat atau bias juga terjadi keduannya. Anemia ini juga dapat terjadi pada kemoterapi kanker.

0 komentar:

Posting Komentar