Sabtu, 23 Juli 2016

PENJELASAN TANDA-TANDA PERADANGAN AKUT

Peradangan akut merupakan respon segera tubuh terhadap jejas atau kematian sel. Secara makroskopik peradangan digambarkan 2000 tahun silam hingga sekarang masih dikenal tanda-tanda pokok peradangan yaitu rubor, kalor, dolor, tumor. Pada abad terakhir ditambahkan fungsio laesa.

Rubor (kemerahan)
merupakan hal pertama yang terlihat pada peradangan. Pada proses peradangan, artetiol yang memasok daerah tersebut berdilatasi sehingga memungkinkan lebih banyak darah mengalir ke dalam mikrosikulasi lokal. Kapiler yang sebelumnya kosong, atau mungkin hanya meregang, dengan cepat terisi darah.

Kalor (panas)
terjadi bersamaan dengan rubor pada peradangan. Panas pada peradangan secara normal lebih dingin dari suhu inti tubuh (37°C). Daerah peradangan di kulit menjadi lebih hangat dari sekeliling karena dialiri lebih banyak darah dari aliran tubuh.

Dolor (nyeri)
pada reaksi peradangan tampaknya timbul dalam berbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Hal yang sama, pelepasan zat-zat kimia tertentu seperti histamine atau zat bioaktif lainnya dapat merangsang saraf.

Tumor (pembengkakan)
aspek paling mencolok pada peradangan akut mungkin adalah tumor, atau pembengkakan lokal yang dihasilkan oleh cairan dan sel-sel yang berpindah dari aliran darah ke jaringan interstisial. Campuran cairan dan sel-sel inj yang tertimbun didaerah peradangan disebut eksudat. Pada awal perjalanan reaksi peradangan, sebagia besar eksudat adalah cairan, seperti yang terlihat secara cepat didalam lepuhan setelah luka bakar ringan pada kulit. Kemudian, sel-sel darah putih atau leukosit, meninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian eksudat.

Fungsio laesa (perubahan fungsi)
bagian yang lazim pada peradangan. Sepintas mudah dimengerti, bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi abnormal, seharusnya berfungsi secara abnormal. Akan tetapi, cara bagaimana fungsi jaringan yang meradang itu terganggu tidak dipahami secara terperinci.

0 komentar:

Posting Komentar