Ketika
melaksanakan puasa baik itu puasa wajib maupun puasa sunnah umat muslim
diharuskan untuk menahan nafsunya dari subuh hingga maghrib. Jenis daripada
nafsu yang harus ditahan itu banyak tetapi yang utamanya itu adalah nafsu makan
beserta minum da nafsu seks bagi wanita maupun pria. Nafsu seks yang
dimaksudkan disini berupa hubungan suami istri, mimpi basah dan masturbasi.
Disini akan dibahas apakah ada manfaat dari menahan nafsu seks pria ketika puasa
sesuai dengan sabda rasulullah saw yang berbunyi:
“Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa
Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Allah berfirman: “Puasa
itu milik-Ku dan Aku yang akan mengganjarnya, karena dia telah meninggalkan
syahwat, makan dan minumnya karena-Ku…” HR. Bukhhari dan Muslim.
Adapun
yang akan dibahas berdasarkan sabda Rasulullah SAW di atas adalah tentang
meninggalkan syahwat. Secara medis menahan syahwat ketika berpuasa baik bagi
fertilisasi pria. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Abbas
SM dan Basalamah AH bahwa puasa ramadhan tidak memiliki efek yang merugikan
pada kesuburan laki-laki yang sehat. Bahkan ada beberapa saran bahwa puasa
meningkatkan jumlah sperma, kadar hormon gonadotrophic, dan tingkat
testosterone pada laki-laki yang subur. Puasa ramadhan memiliki efek yang baik
pada spermatogenesis, baik melalui jalur hypothalamus-pituitary-testis atau
dengan efek langsung pada testis.
Penelitian
yang dilakukan oleh Abbas SM dan Basalamah AH tersebut jelas membuktikan
secara medis bahwa sabda rasulullah yang telah diterapkan sejak dahulu ternyata
memiliki pengaruh yang besar hingga kini. Meskipun dunia medis belum terlalu
dikenal pada masa Rasulullah namun Islam telah terlebih memberikan anjuran yang
berupa larangan dalam puasa yang ternyata memiliki manfaat bagi umatnya terutma
bagi pria.
0 komentar:
Posting Komentar