Selasa, 19 Juli 2016

MEKANISME INFEKSI PADA HIV/AIDS

HIV merupakan virus yang serng menginfeksi sel T CD4+ pada manusia. Pada virus HIV terdapat duri-duri diselubung luarnya atau kapsid viralnya yang terdiri dari dua glikoprotein yaitu gp 120 dan gp 41. Gp 120 berikatan kuat dengan sel T CD4+ sehingga gp 41 dapat memerantarai masuknya virus ke membrane sel. Pada permukaan sel tersebut ditemukan 2 koreseptor yaitu CCR5 atau CXCR4 agar dapat berikatan dengan gp 120 dan gp 41 pada HIV. Sel- sel lai yang rentan terhadap infeksi virus HIV adalah monosit dan makrofag. Monosit dan makrofag yang telah terinfeksi berfungsi sebagai reservoir untuk HIV tetapi sel tersebut tidak dihancurkan oleh HIV.



Pada proses replikasi virus HIV, RNA virus masuk ke tengah sitoplasma sel T CD4+. Seletah nukleokpsid dilepas terjadilah transkrip tebalik (reverse transcription) yang menghasilkan DNA salinan (cDNA) HIV. CDNA HIV tersebut masuk kedalam inti sel pejamu. Apabila sudah terindegrasi kedalam kromosom pejamu, maka dua untaian DNA menjadi provirus. Provirus menghasilkan mRNA yang meninggalkan inti dan berada disitoplasma. Protein-protein virus yang dihasilkan dari mRNA yang lengkap dan telah mengalami splicing (penggabungan) setelah RNA genom dibebaskan kedalm sitoplasma. Tahap akhir produksi virus membutuhkan suatu enzim virus yang disebut HIV protease, yang memotong dan menata protein virus menjadi segmen-segmen kecil yang mengelilingi RNA virus, membentuk partikel virus menular yang menonjol dari sel  yang terinfeksi. Sewaktu menonjol dari sel pejamu, partikel-partikel virus tersebut akan terbungkus oleh sebagian dari membrane sel yang terinfeksi. HIV yang baru terbentuk sekarang dapat menyerang sel-sel rentan lainnya diseluruh tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar