Anemia adalah
berkurangnya hingga dibawah nilai normal jumlah SDM, kuantitas hemoglobin, dan
volume packed red blood cells (hematokrit) per 100ml darah. Klasifikasi anemia
dibagi atas 2 yaitu : menurut factor-faktor morfologiknya dan menurut
etiologinya.
Menurut morfologiknya,
anemia didasrkan atas bentuk dan warna dari sel darah merah seperti makro- dan
mikro- menuunjukkan ukuran dari sel sedangkan hipo- dan hyper- menunjukkan
warna dari sel. Anemia normokromik normositik merupakan anemia dengan ukuran
dan warna yang normal dikarenakan MCH dan MCV dari sel ini normal. Anemia ini
disebabkan oleh kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik yang meliputi
infeksi, gangguan endokrik , dan
gangguan sumsum tulang.
Mikrositik hipokrom
merupakan anemia dimana ukuran dari sel darah merah lebih kecil dari normalnya
dan warna dari sel lebih pucat dari normalnya dikarenakan terjadi penurunan MCV
dan MCH. Anemia ini disebabkan oleh kekurangan zat besi, keadaan sideroblastik,
kehilangan darah kronik, gangguan sintesis globin seperti pada thalasemia.
Makrositik normokromik
adalah sel darah merah yang mana memiliki ukuran lebih besar dari ukuran
normalnya, warna dari sel ini normal karena konsentrasi hemoglobin dalam selnya
normal (MCV meninggkat; MCH normal). Keadaan ini dapat ditemukan pada
defisiensi vitamin B12 atau asam folat atau bias juga terjadi keduannya. Anemia
ini juga dapat terjadi pada kemoterapi kanker.
0 komentar:
Posting Komentar