Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks
pengaturan nafsu makan dan metabolism energy yang dikendalikan oleh beberapa faktor
biologik spesifik. Diketahui faktor genetik sangat mempengaruhi perkembangan
penyakit ini.
Indicator yang digunakan untuk mengukur apakah seseorang
tergolong obesitas menggunakan IMT (indeks Massa Tubuh). Penggunaan IMT ini
sangatlah praktis karena hanya diperlukan berat badan dan tinggi badan. Untuk
rumus dari IMT sendiri yaitu :
IMT = Berat Badan (kg)
/ (Tinggi Badan (m))2
Dari hasil IMT ini dapat diklasifikasikan seseorang apakah
termasuk obesitas, berat badan normal, atau berat badan kurang. WHO telah
menetapakan acuan klasifikasi berat badan berdasarkan IMT dalam bentuk table
sebagai berikut :
Klasifikasi
|
IMT (kg/m2)
|
Berat
Badan Kurang
|
<
18.5
|
Kisaran
Normal
|
18.5
– 24.5
|
Berat
Badan Lebih
|
>
25
|
Pra-Obes
|
25.0
– 29.9
|
Obes
Tingkat I
|
30.0
– 34.9
|
Obes
Tingkat II
|
35.0
– 39.9
|
Obes
Tingkat III
|
>
40
|
Sumber
: WHO, 2000
|
Obesitas biasanya memiliki tanda-tanda klinis berupa
sesak nafas, jantung berdebar-debar, nafsu makan terus meningkat, kesulitan
beraktifitas, cepat merasa lelah, dan sendi pada tungkai bawah sering pegal
atau sakit. Apabila obesitas ditangani dengan segera akan berdampak serius seperti
Infark Miokard Akut, arterosklerosis, dan resistensi insulin.
Tindakan awal pada penderita obesitas disarankan
untuk lebih memperbanyak aktifitas fisik, mengatur diet harian, mengganti
cemilan yang tidak sehat seperti yang banyak mengandung gula atau yang
mengandung banyak lemak dengan buah-buahan, dan memperbanyak minum air putih.
0 komentar:
Posting Komentar