Anemia
aplastik merupakan suatu gangguan yang mengancam jiwa pada sel induk di sumsum
tulang, yang sel-sel darah yang diproduksi tidak mecukupi. Anemia aplastik
dapat congenital, idiopatik (penyebabnya tidak diketahui), atau penyebab
sekunder akibat penyebab-penyebab industry atau virus.
Penderita anemia
aplastik mengalami kekurangan semua sel darah). Secara mikroskopik, eritrosit
terlihat normositik normokromik, jumlah
retikulosit rendah atau tidak ada, biopsy sumsum tulang menunjukkan keadaan
yang disebut “pungsi kering” dengan hipoplasia nyata dan digantikan dengan
jaringan lemak. Pada sumsum tulang tidak dijumpai sel-sel abnormal. Anemia
aplastik yang idiopatik diyakini dimediasi secara imunologis, dengan T limfosit
pasien menekan sel-sel induk hematopoietic.
Penyebab
sekunder dari anemia aplastik (sementara atau permanen) meliputi berikut ini :
1. Lupus eritematosus sistemik yang berbasis autoimun.
2. Agen antineoplastik atau sitotoksik.
3. Terapi radiasi.
4. Antibiotic tertentu.
5. Berbagai obat seperti antikonvulsan, obat-obat tiroid, senyawa emas, dan fenilbutazon.
6. Zat kimia seperti benzene, pelarut organic, dan insektisida.
7. Penyakit virus seperti mononucleosis infeksiosa dan HIV; anemia apalstik setalah hepatitis virus terutama lebih berat dan cenderung vatal.
1. Lupus eritematosus sistemik yang berbasis autoimun.
2. Agen antineoplastik atau sitotoksik.
3. Terapi radiasi.
4. Antibiotic tertentu.
5. Berbagai obat seperti antikonvulsan, obat-obat tiroid, senyawa emas, dan fenilbutazon.
6. Zat kimia seperti benzene, pelarut organic, dan insektisida.
7. Penyakit virus seperti mononucleosis infeksiosa dan HIV; anemia apalstik setalah hepatitis virus terutama lebih berat dan cenderung vatal.
Tanda
dan gejala pada anemia aplastik yaitu: anemia, disertai kelelahan, dan nafas
pendek saat latihan fisik. Defisiensi trombosit menyebabkan: ekimosis dan
petekie, epistaksis, perdarahan seluran cerna, perdarahan saluran kemih dan
kelamin, dan perdarahan system saraf pusat. Pada defisiensi sel darah putih
meningkatkan kerentanan dan keparahan infeksi (bakteri, virus, dan jamur).
0 komentar:
Posting Komentar