Sabtu, 23 Juli 2016

ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI

Secara morfologis, keadaan ini diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik hipokromik dengan penurunan kuantitatif sintesis hemoglobin. Sering dijumpai pada perempuan usia subur, disebabkan oleh kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkataan kebutuhan besi saelama kehamilan.


Penyebab-penyebab lain defisiensi besi adalah:
1. Asupan besi yang tidak cukup, missal, pada bayi-bayi yang hanya diberi diet susu saja selama 12-24 bulan dan pada individu tertentu yang vegetarian ketat.
2. Gangguan absorbsi setelah gastrektomi.
3. Kehilangan darah menetap, seperti pada perdarahan saluran cerna lambat akibat polip, neoplasma, gastritis, varises esophagus, ingesti aspirin, dan hemoroid.

Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa rata-rata mengandung 4-5g besi, tergantung pada jenis kelamin dan ukuran tubuh. Lebih dari 2/3 besi terdapat dalam hemoglobin. Besi dilepas dengan semakin tua serta matinya sel da diangkut melalui transferin plasma ke sumsum tulang untuk eritropoietin. Pengecualian padaa mioglobin dan enzim-enzim heme dalam jumlah yang sangat sedikit, sisa zat besi disimpan dalam hati, limpa, dan dalam sumsum tulang sebagai feritin dan hemosiderin untuk kebutuhan lebih lanjut.


Dalam diet rata-rata mengandung10-20 mg besi, hanaya sekitar 5% hingga 10% (1-2 mg) yang sebenarnya diabsorbsi. Saat persediaan besi berkurang, maka lebih banyak besi diabsorbsi dari diet. Besi yang diingesti diubah menjadi ferro didalam lambung dan duodenum dan jejunum proksimal.

0 komentar:

Posting Komentar